Minggu, 15 Januari 2012

FEATURE

1. J. B Wahyudi
Feature ialah uraian fakta yang bersifat khas atau unik.
*Unik: hal-hal atau peristiwa diluar peristiwa yang biasa.

2. Eni Setyarti
Feature adalah berita kisah.
*Berita kisah: tulisan tentang kejadian yang dapat menyentuh perasaan atau menambah pengetahuan khalayak lewat penjelasan lengkap dan mendalam, nilainya ditekankan pada unsur manusiawi dan juga dapat menambah pengetahuan.

3. Drs. A. S Haris Sumandiria, M. Si
Feature ialah cerita khas kreatif yang berpijak pada jurnalistik sastra tentang situasi, keadaan, atau aspek kehidupan.

4. A William
Feature sebagai tulisan yang membahas sesuatu aspek yang menarik.

5. Drs. Umar Zain
Feature yaitu tulisan khas bersifat menghibur dan mendidik dan bisa mengajarkan tentang aspek kehidupan dan gaya yang bervariasi.

6. Prof. Drs. Antasena
Feature disajikan dengan gaya khas, sehingga mengandung nilai berita dan nilai estetik.

7. Asep Syamsul. M Romli
Feature adalah kalangan khas yang menuturkan fakta serta peristiwa

Analogi Yang Salah
- Ketika seseorang di wawancarai seringkali ia tidak mampu memberikan argumentasi yang jelas atau berpendapat, sehingga menggunakan analogi.
- Analogi ialah usaha perbandingan dan merupakan yang berguna untuk mengembangkan perenggang , akan tetapi analogi2 tidak membuktikan apa2 dan analogi yang salah dapat menyesatkon logikanya yang salah. Contoh:
1. Rektor universitas harus bertindak seperti seorang jendral,agar dipatuhi.
2. Negara ibarat kapal menuju sasarannya, jika setiap nahkoda akan menentukan arah
- Analogi seperti dicontohkan tersebut harus ditelaah reporter secara kritis. Sering analogi yang salah digunakan untuk membela atau menutupi cara berpikir atau tindakan tanpa dasar.

a. Penyampaian Masalah
- Penilaian terhadap suatu masalah itu bisa mengandung salah nalar, apabila dilatarbelakangi oleh sikap penolakan terhadap pendapat lain namun tanpa didukung argumentasi yang logis. Salah nalar ini jika argumentasi tidak mengenai pokok atau jika kita menukar dengan pokok masalah lain atau menyeleweng pada garis. Contoh:
1. Jurang pemisah antara kaya dan miskin tidak mungkin terjadi, karena UUD ‘45 menetapkan asas kekeluargaan untuk ekonomi kita.
2. Humor di Indonesia itu berpangkal pada kedunguan, karena orang Indonesia tidak mengenal humor.
3. Perencanaan pengluaran tidak perlu karena Kalimantan masih kosong

b. Pembenaran Masalah Lewat Pokok Sampingan
- Wawancara antar reporter dan pihak tertentu terkadang tidak berjalan lancar, tak jarang disertai perdebatan yang seru. Ini terjadi karena reporter tidak boleh menerima suatu pernyataan tanpa mngkajinya secara kritis.
- Salah nalar disini muncul jika argumentasi menggunakan pokok pikiran yang tak langsung atau hal yang remeh untuk membenarkan pendiriannya. Misalnya: orang yang salah dapat dibenarkan karena kawannya juga berbuat salah. Contoh:
1. Orang boleh korupsi, sebab para pejabat juga korupsi
2. Pegawai negri tidak perlu datang tepat pada waktunya, karena atasannya juga sering terlambat.
3. Janganlah membeli karcis jika naik bus kota, sebab kondektur mengizinkan naik ke kendaraan sampai bus berjubel.

c. Argumentasi at Hominem
- Sering terjadi dalam peristiwa yang mengandung kepentingan, salah satu pihak melontarkan penilaian yang justru merugikan orang lain.
- Penilaian bukan berdasarkan pokok masalahnya, melainkan sentiment terhadap pihak lain. Lalu terjadi salah nalar yang disebut Argumentasi at Hominem.
- Salah nalar itu terjadi jika kita dalam argumentasi melawan orangnya, bukan masalahnya. Untuk mempertanyakan masalah pada narasumber yang netral, kecuali wawancara kita pada orang yang bersangkutan. Contohnya:
1. Usul perbaikan pemerintah ditanggapi dengan tuduhan bahwa pengusulnya golongan ekstrim.
2. Kepemimpinan yang diragukan karena ia mempunyai 5 mobil.
- Reporter harus kritis terhadap pernyataan seperti contoh2 di atas. Kalau tidak hati2, reporter bisa dimanfaatkan pihak tertentu untuk menjadi corong orang lain.
a. Imbuhan pada keahlian yang patut disangsikan
- Dalam pembahasan masalah, orang yang sering mengandalkan di bawah para ahli untuk memperkuat argumentasinya.
- Mengutip pendapat seorang ahli terkadang memang berguna, tetapi kutipan itu tidak serta merta dapat digunakan untuk membuktikan pokok masalah. Contoh:
1. Kita mengutip pendapat bintang film tentang partai politik.

2. Non Sequetr
 Ketergesaan atau kecerobohan bisa melahirkan salah nalar. Dalam argumentasi salah nalar ini, mengambil kesimpulan berdasarkan premis yang tidak ada sangkut pautnya. Contoh:
1. Golongan Karya adalah kelompok yang banyak cendikiawannya, karena itu usul-usulnya paling bermutu.
2. Pak Dodi suka membentak-bentak. Bayangkan saja kalau ia menghajar anaknya di rumah.

FEATURE PART 2

A. Pengertian
• Menurut GB Wahyudi, Feature adlh uraian kata yang bersifat khas atau unik. ( Unik merupakan hal-hal / peristiwa luar biasa )
• Menurut Eni Setiarti,Feature adalah berita kisah. Kisah itu adalah unik. Berita kisah itu mengenai kejadian yang bisa menyentuh perasaan. Atau menambah pengetahuan khalayak menganai penjelasan yang lengkap dan mendalam. Nilainya ditekankan pada unsur manusiawi sekaligus dapat juga menambah pengetahuan.
• Menurut Drs.A.S.Haris Sumandria M.Si. Feature merupakan cerita khas kreatif yg berpijak pada jurnalisme sastra tentang situasi keadaan /aspek kehidupan.
• Menurut A.Williem,feature sbg tulisan yang membahas sesuatu aspek yg menarik
• Drs.Oemar Zein ,feature adalah tulisan khas yang tulisannya bisa menghibur,mendidik,dan memberikan segala aspek dalam kehidupan dengan gaya yang bervariasi.
• Prof.Dr.N.Artaseni,feature disajikan dg gaya khas sehingga menilai gaya berita dan gaya estetik.
• Asep Syamsul M Rumli,feature karangan khas yang menutur khas fakta dan peristiwa,prosesnya/riwayat terjadi,duduk perkara,proses pembentukannya ( cara kerjanya).

Contoh :
Candi Prambanan
“ topik :
 Aspek Yang Menarik :
a. Tinggi Bangunan : brp tinggi bangunan,knp tinggi bangunan berbeda-beda,filosofi tinggi bangunan. Nasum : ? --- pendapat nasum ttg tinggi bangunan
b. Luas Bangunan
c. Batu yang digunakan : batu jenis apa,ambil dmn,brp jaraknya. Nasum : pakar.
 Keunikan :
 Agama :
 Sentuhan :
 Aspek Kehidupan :
Adegan :
I, II, III
Format Penulisan :

MACAM-MACAM FEATURE :
1. FEATURE SEJARAH
2. FEATURE BIOGRAFI
Feature Termasuk Jurnalisme Sastra :
1. Jurnalisme sastra memasukkan unsur reportase secara inovatif,gaya liputan dengan bahasa sastra ini,telah memperkaya ragam teknik jurnalistik.
2. Jurnalisme menggunakan bahasa sastra yang lentur dan lincah,yang lazim digunakan saat bersastra. Jurnalisme sastra dapat menggali keterampilan dan kemampuan bahasa yang lincah.
3. Jurnalisme baru ini lebih baru dan inovatif dalam pemberitaan serta memenuhi syarat* pemberitaan yang mengandung 5W+1 H.
• Ciri-ciri feature :

1. Feature mengandung cerita.
Selain cerita kehidupan manusia,feature juga bisa menceritakan tentang alam,bangunan,dll. Oleh sebab itu feature dapat berbentuk karya naratif serta dapat berbentuk karya deskriptif,atau eksposisi artistik,artinya memberikan informasi atau penjelasan yang dikemas secara artistik.
2. Situasi teks feature HOMOGEN.
Artinya pencerita berkecenderungan berbicara sendiri tentang objek ceritanya. Kalau sesekali mengutip pembicaraan tokoh, harus dalam laporan isi tokoh cerita.
3. Feature berasal dari peristiwa nyata.
Artinya apa yg diceritakan adalah peristiwa yang nyata bukan sbg rekaan. Feature berangkat dari peristiwa nyata itu memberikan pengaruh pada kualitas tulisan. Jangan memasukkan unsur imajinasi,nanti akan menurunkan kualitas dari feature,sebab khalayak secara diam-diam akan memperhatikan dan mempersoalkan kebenaran peristiwa yang disajikan.
4. Alur cerita feature berkecenderungan menggunakan alur datar.
Hal ini disebabkan feature diberikan penekanan pada konflik,sebagai rasa ingin tahu pada pendengar.
5. Feature disajikan dengan menggunakan bahasa yang indah.
Didalam hal ini feature sama dengan fiksi. Kedua karya ini sama* mengandalkan keahlian dan kreatifitas penulis,mengeksploitasi dan melenturkan bahasa untuk menciptakan nilai artistik.
RENCANA FEATURE
1. Merencanakan feature diawali dari ide. Ide merupakan ide dari media massa,bisa dari perpustakaan atau dokumen,atau dari mencari,membaca dari media massa perpustakaan atau dokumen.
2. Buatlah topik*,lalu pilih topik itu. Carilah topik yang :
a. Menyentuh perasaan,sesuatu yang terkait pada harkat kehidupan dan harkat kemanusiaan ( human interest )
b. Carilah topik itu yang menyentuh drama kehidupan. < Ex : affandi menikahi 2 wanita,istri 1 menghormati istri ke 2 begitu sebaliknya,dan affandi rela melakukan apapun demi istri-istrinya >
c. Topik itu harus unik dan mengherankan. Didalam kehidupan kita sering terdapat sesuatu yang unik dan mengherankan,ini selalu menarik perhatian. < Ex : Affandi kemana-mana memakai pipa,mengenakan sarung,dan kaos oblong >
d. Topik yang memiliki dampak kepada masyarakat,setiap orang akan tertarik tentang sesuatu yang ada kaitannya dengan diri dan kegemaran,atau yang ada dampak terhadap diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bira Island Liburan Ala Rantau Squad

Sedulur selawase. Yaps, Satu daerah dan senasib sepenanggungan. Beda profesi yang awalnya gak kenal sekarang kita saudara. Kita, Rantau S...