Minggu, 15 Januari 2012

PNBR Feature dan Dokumenter

Kritis Terhadap Fakta
Seorang Reporter harus kritis terhadap fakta. Ketika meliput mengandalkan subjektifitas. Sebagai pengamat kejadian mengandalkan subjektifitas dirinya. Persoalannya adalah berpengaruh pada kebenaran. Apalagi kalau kita berpihak. Tugas reporter membuat rekonstruksi suatu peristiwa. Rekonstruksi terwujud pada format berita. Sikap kritis tidak muncul begitu saja tapi melalui proses. Sikap kritis tumbuh bersama rasa ingin tahu yang mendalam. Sikap kritis tercermin dalam keteguhan. Timbulkan sikap kritis kepada sesuatu yang nampak, tumbuhkan rasa ingin tahu dan mencari tahu fakta apa yang tidak terlihat. Sikap kritis perlu di asah terus menerus. Tanpa sikap kritis, kemungkinan besar fakta yang di dapat adalah fakta mentah tanpa makna.


Analogi yang salah
Ketika seorang yang diwawancarai sering kali ia tidak dapat mengungkap pendapat dengan akumulasi yang jelas dan logis sehingga pakai analogi. Analogi ialah usaha perbandingan dan merupakan upaya berguna untuk mengembangkan
Akan tetapi analogi tiidak membuktikan apa – apa. Dan analogi salah dapat menyesatkan dengan analogi yang salah.

Contoh :Rektor universitas harus
Negara ibarat kapal menuju sarannya, jika setiap kali nahkota harus memungut suara untuk menentukan arah kapal itu tak kunjung sampai karena demokrasi Negara tak tersampaikan.

Analogi spt dContohkan tsb hrs ditelaah reporter scara kritis. Sering analogi yang slh digunakan utk membela atau menutupi cara brpikir atau tindakan tanpa dasar.


Penyampaian masalah
Penilaian suatu masalah itu bisa salah nalar. Apabila dilatarbelakangi suatu sikap penolakan tanpa di dasari dengan logis. Salah nalar ini bisa jika argumentasi tdk mengenai pokok atau jika kita menyeleweng dari garis.
Contoh : jurang pemisah anatara si kaya dan si miskin tidak mungkin terjadi karena UUD 45 menetapkan asa kekeluargaan utk ekonomi kita.
Humor Indonesia itu berpangkal pada keduluan karena org Indonesia tidak mengenal humor.

Pembenaran masalah lewat pokok sampingan
Wawancara antara reporter tidak selalu berjalan lancar. Tak jarang wawancara kadang terjadi perdebatan karena reporter memang tidak boleh menerima begitu saja tanpa mengkaji secara kritis.

Contoh : orang boleh korupsi karena pejabat juga korupsi
Argumentasi At Hominem
Sering terjadi kpd konflik kepentingan, salah satu pihak memojokkan orang lain. Penilaian dibuat bkn brdasarkan pokok masalah. Tapi brdasarkan sentiment pihak lain.
Salah nalar terjadi jika argument kita melawan orangnya bukan permasalahannya.


Contoh : argumentasi ini di pakai di politik.
- usul perbaikan pemerintah ditanggapi dengan tuduhan bahwa pengusulnya golongan ekstrim.
- kepemimpinhan yang diragukan karena ia memiliki 5 mobil.
Hati – hati reporter harus kritis pd kenyataan sperti contoh diatas.
kalau tidak, reporter bisa dimanfaatkan jd corong yang membela kepentingannya. Akibatnya, bisa dituntut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bira Island Liburan Ala Rantau Squad

Sedulur selawase. Yaps, Satu daerah dan senasib sepenanggungan. Beda profesi yang awalnya gak kenal sekarang kita saudara. Kita, Rantau S...