Minggu, 15 Januari 2012

Teknik Repotase

Reportase adalah melaporkan suatu kejadian dari lapangan. Sebelum melakukan reportase, seorang reporter harus memperhatikan 4 hal yang sangat penting karena jika tidak maka bisa saja terjadi kegagalan dalam pelaporan dilapangan. 4 hal yang harus diperhatikan reporter adalah :
1. Persiapan
Tahap persiapan adalah tahap yang sangat penting karena seorang reporter yang tidak melakukan persiapan sebelum melaporkan suatu kejadian bisa jadi ia akan merepotkan banyak pihak.
Pada tahap ini meliputi :
Riset
Riset yang paling sederhana adalah di rapat redaksi atau kegiatan yang digunakan untuk mendalami masalah atau kasus yang akan diliput. Dengan pertanyaan yang dihasilkan dari redaksi minimal seorang reporter punya bekal yaitu 5W + 1H.

2. Penguasaan Alat
Penguasaan alat itu hukumnya wajib bagi seorang reporter terutama repoter radio. Kualitas suara sangat dibutuhkan oleh pendengar sehingga berita yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik.
Barang dan alat yang dibawa sebaiknya di tulis di daftar dan di Checklist agar tidak ada barang yang tertinggal. Setelah semua barang dan alat yang ditulis telah lengkap maka waktunya untuk melakukan peliputan. Dan sebaiknya seorang reporter mengetahui karakter alat yang dibawa dan sesuaikan dengan keadaan tempat peliputan.


3. Pencarian Narasumber
Permasalahan yang muncul pertama kali dalam melakukan liputan adalah menentukan sumber berita. Sumber berita itu diibaratkan papan panah yang semakin ke tengah maka akan semakin nilai beritanya.
4. Berhadapan dengan narasumber
Berhadapan dengan narasumber merupakan sebuah seni yang bisa dipelajari jika telah memiliki pengalaman dilapangan. Prinsip yang selalu harus dipegang seorang reporter adalah reporter harus selalu berada sejajar dengan narasumbernya.
Ada beberapa narasumber yang memiliki yang harus dihadapi dengan khusus :
- Para pengambil keputusan
- Politisi
Jangan sampai kita terperdaya dan mereka seolah menggunakan media kita.
- Aparat birokrasi
- Anak – anak
Macam – macam reportase
1. Reportase langsung (live report)
Laporan peristiwa langsung dari tempat kejadian disaat peristiwa sedang terjadi. Live report intinya adalah menggambarkan apa yang dilihat sehingga penonton seperti merasakan ada ditempat kejadian. Jika ada suara atau sound efek yang mencirikan atau sedang diperdengarkan pada saat acara berlangsung jangan berusaha dihilangkan.


Live report dapat berupa :
a. Voice Report
b. Feature
c. Documentary report
d. Investigative Reporting
e. Indepth reporting
f. Teleconference system

2. Reportase tunda
Peristiwa yang disiarkan setelah peristiwa telah terjadi. Laporannya disajikan dengan kalimat yang bebas menggunakan bahasa tutur, terdapat insert dan dapat dipadukan dengan sound effect/music yang mendukung laporan. Kalimat yang digunakan tidak kaku, beritanya tidak terikat waktu dan aktualitasnya dapat bertahan. Laporan tunda ini biasanya memiliki peluang untuk proses editing sehingga dapat menghilangkan kata – kata atau laporan yang tidak penting.
Dalam penyajiannya, laporan tunda dapat berupa :
a. laporan khusus
b. Jurnal
c. Varia Nusantara
d. Domestic News Round Up




LANGSUNG TUNDA
MAN Team Simpel
MONEY Lebih besar Relatif sedikit
MACHINE Peralatan lengkap cukup di studio
METHOD Lebih lengkap sederhana
MATERI lengkap seperlunya
TIME Tidak terbatas Terbatas
PLACE Bisa di luar/di dlm studio Di dalam studio
PROSES Tanpa editing Melalui Editing

Reportase Direncanakan yaitu laporan suatu kejadian/peristiwa yang sudah diketahui sebelumnya.
Reportase Tidak Direncakan yaitu laporan suatu kejadian/peristiwa yang tidak ketahui sebelumnya,peristiwa yang secara mendadak ada namun memiliki nilai berita.
Pada reportase, seorang reporter itu memiliki tugas yang berat karena berfungsi sebagai wartawan sekaligus penyiar.
- Sebagai WARTAWAN
Reporter harus menguasai peristiwa yang akan dilaporkan dalam segala aspek. Bukan saja laporan pandangan mata tetapi juga yang tidak terlihat. Tdak hanya meneliti berita di balik berit tapi juga menyelidiki peristiwa yang akan disiarkan.
-Sebagai PENYIAR
Memberikan laporan secara ad-libitum atau tanpa naskah, tapi tetap harus fasih dan spontan. Sedang suaranya harus jelas agar khalayak mengetahui isi laporan kita. Reporter adalah wakil mata dan telinga pendengar dan penonton.
Seorang reporter harus benar – benar mengetahui :
Bahasa dan Lambang yang digunakan
Kondisi dari pendengar /pemirsanya
watak/karakter dari media yang digunakan/kemampuan dan kelemahannya
Reporter Siaran Langsung dalam melaksanakan tugasnya harus mempersiapkan :
bahan/materi, hasil wawancara , dokumen, atau data awal
Naskah
Peralatan
bagi Reporter seperti tape/recorder/sarana siaran langsung seperti handphone, radio dll yang dapat diatur tinggi rendahnya suara, kecepatan suara dan kejelasan ucapan.
Untuk kelancaran Siaran Langsung, diadakan pembagian tugas reporter sebagai berikut :
Reporter I
bertugas mengambarkan, menceritakan yaitu :
maksud dan tujuan penyelenggaraan peristiwa tersebut
tempat dan lokasi dari peristiwa serta mereka yang terlibat dalam upacara/peristiwa tersebut dan kelengkapan di lokasi itu.
B. Reporter II
Menceritakan tahapan acara yang sedang berlangsung yaitu :
- menggambarkan kondisi pelaku upacara/kegiatan
- menceritakan apa yang belum dikemukakan reporter I
C. Reporter III
Menggambarkan kejadian diluar acara pokok.
TAHAPAN PELAKSANAAN REPORTASE
I. Tahap Perencanaan
Penyusunan proposal/penentuan jadwal siaran
Pencarian Data
Perencanaan awal
Penyusunan kerabat kerja
Pembuatan Naskah
II. Tahap Persiapan
1. Rapat Koordinasi/PlanningMeeting I
2. Pembagian tugas
3. Pembentukan tim/kerabat kerja
4. Hunting
5. Pertemuan produksi II
6. Pembentukan scenario/Lay Out
7. Persiapan Teknis
8. Gladi Bersih
9. Menghadiri Pertemuan yang diadakan Panitia
10. Merintis kerjasama dengan Telkom atau pihak lain

Tahap Pelaksanaan
1. Pelaksanaan Produksi
2. On Air (Langsung)
3. Rekaman (Tunda)
4. Editing
IV. Tahap Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk memperbaiki hasil kerja berikutnya
1. Pembuatan Laporan
2. Play Back Hasil Siaran Langsung
3. Inventarisasi kekurangan dan kelebihan bahan-bahan baik dari teknis, materi penyajian dan SDM
Tahapan membuat Laporan Langsung/Tunda :
I. Persiapan
II. Penentuan judul
- Bahan Penunjang :
a. Hasil wawancara
b. Pidato/sambutan
c. Penjelasan/keterangan
d. Soundeffect
- Bahan Dokumentasi
- referensi,brosur,naskah
- Rekaman suara

Pelaksanaan
1. Menyusun Naskah
a. Obyek
b. Daya Tarik Perhatian (Ear Catcher/Eye Catcher)
1. kalimat awal harus selalu kalimat pendek
2. Berbentuk pertanyaan yang menarik atau pernyataan yang menentang
c. Pengarahan
Satu/dua kalimat yang membantu audience mulai berfikir pada hal-hal yang ada dalam pikiran kita.
d. Pesan cerita
terbesar materi naskah merupakan cerita
persoalan yang dikemukakan harus jelas
menarik minat pendengar/penonton
Penutup
Kalimat pendek
Pesan dengan kata terbatas
Pilih kata-kata yang tidak mudah dilupakan
Gagasan yang dituangkan adalah yang baik
2. Sistem Piramida terbalik (Sistem Blok)
3. Bahan materi dirangkaikan dalam suatu kalimat, bebas, padat, singkat dan jelas
4. Penyesuaian/editing antara materi naskah dengan materi rekaman suara
5. Naskah siap dibaca
6. waktu seefisien mungkin

NASKAH LAPORAN
• Gunakan kata-kata yang lebih mudah
• Gunakan kalimat sederhana
• Gunakan kata-kata yang beraneka ragam
• Gunakanlah kata TETAPI pada saat yang tepat
• Naskah yang dibuat harus membuat pendengar atau penonton dekat dengan kita.
• Tuturkan hal yang menarik dari lokasi. Radio mementingkan kalimat yang memikat disertai Sound Effect.
• Gunakan bahasa tutur untuk mengemukakan fakta – fakta
• Sound effect akan membawa pendengar seolah-olah ikut berada di suatu kegiatan tersebut. Menciptakan imanjinasi bagi pendengar.
SARAN DARI WALTER K KINSAN (Broadcasting television and Radio) sbb :
Naskah harus jernih, artinya jelas kata-kata dan ide
Gunakanlah :
• kalimat singkat dan sederhana
• kata-katanya umum
• susunan ide yang memacu
• kemukakan fakta dan ide penting
• contoh-contoh dan ilustrasi suara
• bahan-bahan yang betul-betul dikuasai
• fakta dan ide yang jumlahnya tidak terlalu banyak
Kelincahan (Vividness)
Naskah siaran harus lincah, riang, memikat, tetap menarik
Gunakanlah :
• Kata-kata yang konkrit dan mengandung gambaran
• pendekatan yang segar
• Hal-hal yang lucu
• Pertentangan dari ide
• Hal-hal yang bersifat mengarah pada keharusan kata-kata, musik dan suara
• Kelincahan jangan membubarkan pengertian
3. Keanekaragaman
Dalam pembuatan naskah keangeragaman sangat penting agar pendengar dapat tertarik dan terus mendengarkan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara gunakan kalimat bervariasi dan paragraf yang satu dengan lain, mengarah timbulnya perhatian.
TEKNIK PEMBUATAN DAN PENYAJIAN LAPORAN
Kerangka Tulisan
Tentukan judul atau topik kemudian pilih kalimat pembuka yang mengandung unsur menarik dan merangsang minat(guna menarik pendengar untuk terus mendengarkan laporan). Kalimat pembuka sebaiknya sekaligus menjadi topik utama laporan, sehingga kalimat selanjutnya merupakan pendukung. Setelah kerangka dibuat, maka dapat dimulai penulisan yang sebenarnya, dan kemudian ditinjau kembali dan akhirnya diadakan perubahan yang diperlukan.
Contoh :
Peresmian Rumah Budaya
• Sound Effect (suara tepukan,gamelan/alat musik tradisional)
• kalimat pembuka menjelaskan tentang suara atau bunyi-bunyi yang dipilih
• data, untuk apa, kegunaannya, acaranya, wawancara,penutupan
Dasar Menulis
Pola menyusun laporan dengan bentuk piramida terbalik yang berisi 5 W + 1 H. Bentuk piramida terbalik digunakan untuk menyusun kisah yang nilainya relatif penting dan dengan sendirinya perlu segera diketahui audience.




Suatu laporan merupakan suatu fakta yang ada dalam kehidupan manusia. Jika membuat laporan buatlah laporan itu senyata mungkin. Jadi apabila siaran itu hidup maka siaran anda dianggap berhasil.
Caranya adalah :
tentukan lead, kalimat awal
buka dengan sound effect
Mulai dengan kalimat yang berisi data - data
Siapkan wawancara dengan orang yang terkena dampak dan juga ahli/pakar
Menjaga tetap ringkas
Menyusun laporan yang ringkas namun harus tetap berisi gagasan dan pikiran, mengungkapkan sedemikian rupa sehingga terasa efektif .
Titik Perhatian Pada Fakta Konkrit
Reporter harus mampu menyusun naskah yang menarik perhatian pendengar/pemirsa ke satu peristiwa sehingga mereka larut dalam apa yang dikemukakan anda.
Tuturkan hal yang menarik dari lokasi. Radio mementingkan kalimat yang memikat disertai Sound Effect. Gunakan bahasa tutur untuk mengemukakan fakta – fakta. Sound effect akan membawa pendengar seolah-olah ikut berada di suatu kegiatan tersebut sehingga menciptakan imanjinasi bagi pendengar.
SYARAT POKOK DALAM PENULISAN

1. Jelas
Agar apa yang dimaksudkan dalam laporan dapat diterima oleh pendengar
2. Singkat
To The Point sehingga cepat dan mudah ditangkap
Singkat tidak boleh mengorbankan kejelasan laporan, tulis dengan jelas namun
lengkap dan singkat
3. Sederhana
• Laporan yang sederhana di tulis dengan tulisan yang efektif akan lebih mudah dimengerti dan akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan salah tafsir


4. Teliti
Teliti merupakan kunci data yang disajikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar. Teliti meliputi data dan keterangan apa yang ada dalam laporan
5. Meyakinkan
Hal ini dapat dicapai jika keempat syarat sudah dipenuhi
Menurut ROBERT GUNNING (wartawan Amerika), ada 10 dasar penulisan yang jelas :
1. pergunakan kalimat-kalimat pendek
2. Lebih baik menggunakan kalimat sederhana daripada kalimat kompleks
3. pergunakan kata-kata yang akrab
4. hindari kata-kata yang tidak perlu
5. pergunakan kata kerja yang baik
6. arahkan apa yang anda tulis
7. gunakan istilah-istilah sehingga pendengar menggambarkan atau membayangkan apa yang ditulis
8. kaitkan dengan pengalaman pendengar
9. buat kalimat bervariasi
10. lebih baik kalimat tegas yang mengungkapkan sesuatu peristiwa daripada mempengaruhi
Prinsip-prinsip apakah yang digunakan dalam penulisan untuk keperluan jurnalistik radio/televisi?
1. Ekonomi kata
2. Kejelasan makna.
3. Menghindari opini

PENGGUNAAN BAHASA TUTUR
Bahasa tutur bukanlah bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Bahasa tutur lebih dekat kepada bahasa informal. Bahasa yang digunakan tetap bahasa formal, tetapi bahasa ini mudah untuk diucapkan.
Karakteristik bahasa tutur adalah :
1. Satu pokok pikiran satu kalimat
Kebanyakan orang berbicara dengan kata yang tidak menggunakan anak kalimat jika tidak mendesak. Sehingga gunakan satu kalimat dalam satu pokok pikiran akan lebih mudah dipahami pendengar.
2. Tidak menggunakan kalimat langsung
Kalimat langsung yang dibacakan kembali akan aneh di dengar. Seringnya kutipan langsung diubah menjadi kutipan tidak langsung.
3. Dibagi per bagian bukan per alinea
Keberadaan alinea dalam tulisan berita akan memunculkan kebingungan. Biasakan untuk membagi tulisan per bagian terdiri dari pokok pikiran demi pokok pikiran. Jadi tulisan berita lebih mengalir seperti orang berbicara dengan orang lain.
4. Imajinasikan laporan berita
Gambarkan apa yang terjadi bukanlah menceritakan. Ini membuat pendengar akan berimajinasi dan merasakan berada di dalam laporan Anda.


STRUKTUR PENULISAN LAPORAN
1. Umum - Khusus
penggambaran umum terhadap apa yang Anda amati kemudian menyempit ke obyek yang menjadi focus dari cerita.
2. Khusus – Umum
Ini berbanding terbalik dengan umum – khusus karena penggambarannya justru dari sesuatu yang focus kemudian melebar ke hal yang umum.
3. Positif – Negatif
Ini adalah penggambaran negative tentang suatu obyek namun penggambarannya justru dimulai dari sesuatu yang positif dari obyek tersebut.
4. Negatif - Positif
Ini adalah penggambaran positif tentang suatu obyek namun penggambarannya justru dimulai dari sesuatu yang negative dari obyek tersebut.

PENGGUNAAN BAHASA YANG MENCIPTAKAN IMAJINASI
Bahasa yang digunakan dalam laporan pandangan harus membangkitkan imajinasi pendengar atau untuk membangun apa yang diistilahkan sebagai theatre of mind harus dieksplorasi sejauh mungkin. Hanya dengan cara ini Anda mampu membawa pendengar ke peristiwa maupun tempat dimana Anda melaporkan.
1. Gunakan panca indra
Hadirkan gambaran tentang apa yang anda rasakan, baui, lihat dan dengar. Manfaatkan panca indra Anda dalam membuat sebuah laporan pandangan mata. Ini membuat pendengar merasa ada dilokasi laporan.
2. Buat gambar
Gambarkan suatu kejadian dengan bahasa dalam laporan. Gambar bisa deskripsi tentang warna, ukuran,bentuk,dll.
3. Pilih kata yang Anda gunakan
Pilih kata yang sesuai dengan laporan Anda, jangan berlebihan tapi jangan juga mengurangkan agar data sesuai dengan keadaan.
a. Gunakan kata kerja daripada kata sifat
b. Konkret
c. Kata yang lebih ekspresif
4. Membuat adegan
Laporan dilakukan dengan pengamatan atau bisa juga reporter berjalan. Melaporkan adegan per adegan
Contoh :
a. Posisi Reporter berpindah tempat
b. Diam
Penstrukturan Laporan pandangan mata
1. Membuat panggung untuk Laporan Pandangan Mata (Creating Scene)
Panggung adalah lokasi tempat Anda berada saat melaporkan. dengan panggung ini pendengar akan bisa mengetahui bahwa Anda memang berada di lokasi. Pendengar juga sekaligus mendapat kesan tentang peristiwa atau tempat yang memang terjadi di dunia nyata dan bukan sekedar gambaran detil yang acak tanpa maksud.
Beberapa teknik yang bisa digunakan dalam membuat panggung untuk laporan pandangan mata anda :
HORISONTAL
Dalam penggunaan panggung horizontal, Anda membuat gambaran dari kiri ke kanan atau kanan ke kiri. Atau bisa juga Anda gunakan teknik belakang depan, yaitu Anda menggambarkan apa yang ada di belakang Anda dan apa yang ada di depan Anda.

VERTIKAL
Panggung vertical dimulai dari atas ke bawah atau bawah ke atas
ZOOM IN (JAUH KE DEKAT) ATAU ZOOM OUT (DEKAT KE JAUH)
Panggung juga bisa bersifat tiga dimensi, dari gambaran yang paling dekat menuju pengambaran kejauhan. Bisa juga sebaliknya, dari kejauhan menuju gambar terdekat.
PINDAH DARI SATU OBYEK KE OBYEK YANG LAIN
Ada banyak obyek yang anda amati, gambaran bisa Anda buat dari satu obyek pengamatan ke obyek lain. Usahakan buat perbandingan antar obyek ini, terutama pada hal-hal yang menonjol, gambarkan persamaan ataupun perbedaan untuk membuat deskripsi panggung anda.
DARI LANDSCAPE KE DETIL
Panggung bisa sangat efektif jika cerita Anda adalah tentang satu obyek tertentu yang terletak dalam konteks.


2. Membangun imajinasi- asosiasi, kontras
Asosiasi ataupun membangun kontras antara suasana dengan kesan-kesan manusiawi yang muncul akan sangat bermanfaat membangun imajinasi.
3. Penggambaran aksi apa yang sedang terjadi
Menceritakan peristiwa apa yang sedang terjadi saat anda membuat laporan. Dari sini juga bisa dihadirkan aspek manusiawi dari laporan anda karena biasanya “Apa yang sedang terjadi” melibatkan aktivitas manusia.
4. Latar belakang
Latar Belakang berkaitan dengan pemahaman terhadap pokok masalah yang dijadikan laporan. Pnting bagi anda untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Maka obeservasi yang anda lakukan kerap harus meliputi data dasar yang diperlukan dalam sebuah pembuatan berita.
5. Analisa konsekuensi, implikasi
Analisis ada beraneka ragam baik berupa pikiran yang terlintas maupun upaya memberikan kualitas dalam laporan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bira Island Liburan Ala Rantau Squad

Sedulur selawase. Yaps, Satu daerah dan senasib sepenanggungan. Beda profesi yang awalnya gak kenal sekarang kita saudara. Kita, Rantau S...